Jenis-jenis implemen traktor untuk pengolahan tanah (part 1)
Posted by Indofarm
January 20, 2022
Halllooooo Gaeessss, ketemu lagi sama kitaaaa....
Setelah pada edisi-edisi sebelumnya kita lebih banyak membahas mengenai kelistrikan, sekarang kita move on sebentar yaaa gengss..... Tebak-tebak kita mau bahas apa kali ini? (Clue nya sesuai nama toko ini hihihihi)
Yuuuuuppppp, hari ini kita akan coba mengulik sedikit mengenai pertanian a.k.a farm.... eh apa farming yaaa? hehe.... Cukup sedih sekali ya gaes, negara Indonesia yang dikenal sebagai Negara Agraria ini malahan generasi-generasi mudanya tidak paham betul atau bahkan tidak peduli dengan sektor pertanian. Mari kita doakan bersama yaa gaes, supaya sektor pertanian kita juga boleh semakin maju dan boleh mengguggah generasi muda untuk kembali melirik dunia pertanian... Ammiinnn...
Okeeee gaes tak perlu berlama-lama lagi, kali ini lebih tepatnya kita akan membahas mengenai salah satu unsur penting didalam pertanian, yaitu mengenai pengolahan tanah. Boleh dibilang, tanah dan lahan pertanian merupakan hal yang paling vital didalam sektor pertanian, mengapa? Tentu saja tanaman tidak bisa hidup tanpa lahan pertanian yang baik. Nah hal ini menjadi suatu tantangan tersendiri karena mengolah lahan ternyata juga tidak semudah yang kita bayangkan. Kita perlu mengupayakan supaya tanaman itu dapat tumbuh subur dan memberikan hasil panen yang melimpah. Dalam kondisi geografis di Indonesia, setidaknya ada beberapa cara pengolahan tanah yang secara umum dilakukan di Indonesia, diantaranya :
1. Land Clearing
Pertama-tama yang perlu dilakukan didalam mengolah tanah pertanian adalah dengan cara pembukaan lahan. Pembukaan lahan bisa dilakukan dengan cara dibersihkan atau pembersihan lahan atau land clearing secara manual. Namun, jika lahan yang akan dibersihkan cukup luas, tentu memerlukan ekstra tenaga dan ekstra waktu. Dalam hal ini, terdapat sejumlah alat bantu seperti cangkul, parang, sabit, dan lain sebagainya. Tetapi seiring dengan perkembangan jaman, land clearing juga menggunakan mesin pertanian seperti mesin pemotong rumput, bahkan traktor. Dengan begitu pengerjaan menjadi lebih cepat dan tidak membutuhkan tenaga yang cukup banyak. Setelah lahan dibersihkan, barulah dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
2. Penggaruan Tanah
Cara yang berikutnya ini sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan Land Clearing, tetapi lebih menekankan pada penggunaan alat-alat bantu yang masih tradisional seperti garu, cangkul, mengapa? Karena fokusnya adalah menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah keras pada sebuah lahan. Apabila gumpalan-gumpalan tanah keras tersebut sudah hancur atau rata maka struktur tanah dan tekstur tanah tersebut akan lebih mudah untuk ditanami. Ada baiknya ketika akan dilakukan proses penggaruan tanah, sebaiknya dilakukan proses pemupukan terlebih dahulu, baik menggunakan pupuk organik atau pupuk anorganik. Sehingga, ketika terjadi proses penggemburan tanah, pupuk tersebut akan alami teraduk ke dalam lapisan-lapisan tanah, sehingga tanah akan menjadi lebih subur dan lebih mudah untuk mengolah lahan tersebut.
3. Pemupukan
Yups, seperti yang sudah disinggung sedikit sebelumnya, maka proses berikutnya adalah pemupukan. Penambahan unsur hara pada tanah, akan membuat tanah tersebut menjadi lebih subur. Lebih lagi apabila pemupukan dilakukan lebih awal, akan membantu akar tanaman lebih terangsang dan menancap semakin dalam. Yang perlu menjadi perhatian adalah gunakanlah pupuk sesuai dengan rekomendasi yang ada. Kita juga doakan yaa gaes supaya ketersediaan pupuk, apalagi pupuk bersubsidi boleh mencukupi, dan boleh dijangkau oleh rekan-rekan petani, sehingga lahan pertanian di negara kita juga boleh semakin baik, dan menghasilkan panen yang semakin baik.
4. Pembajakan Tanah
Proses ini juga merupakan salah satu proses penting didalam mengelola lahan. Proses pembajakan tanah dapat dilakukan untuk tanah yang memiliki struktur tidak terlalu keras dan juga tidak terlalu lembek. Masyarakat agraris di pedesaan biasanya masih menggunakan teknik lama dalam membajak sawah, salah satunya adalah dengan menggunakan hewan ternak seperti sapi atau kerbau untuk menjalankan alat pembajak. Akan tetapi bagi petani modern, pembajakan tanah dilakukan dengan menggunakan mesin pertanian canggih seperti traktor. Kedua cara tersebut sebenarnya baik dilakukan dalam kondisi tanah apapun. Namun, pembajakan tanah menggunakan traktor dinilai lebih cepat dan efisien sehingga bisa menghemat waktu dan tenaga bagi petani.
Sekian dulu yaaa gaes pembahasan kita kali ini untuk proses pengolahan tanah, khususnya lahan-lahan pertanian yang ada di Indonesia. Ketemu lagi pada pembahasan-pembahasan yang lain berikutnya....
Apabila rekan-rekan memerlukan alat-alat pertanian, baik itu pemotong rumput untuk Land Clearing, Cultivator atau bahkan Traktor untuk mengolah lahan jangan ragu untuk bertanya pada kami. Kami siap membantu dan melayani anda dengan senang hati....