Irigasi sangat bergantung pada penggunaan pompa air pertanian, baik yang bertenaga bahan bakar, bertenaga listrik, maupun yang terdiri dari banyak jenis tergantung pada desain dan penggunaan spesifikasinya. Pompa air pertanian pada dasarnya dimanfaatkan untuk melakukan irigasi yang bertujuan untuk memperlancar proses aliran air dipertanian dan perawatan terhadap lahan pertanian. Dalam hal ini, pompa air digunakan untuk memindahkan air dari pasokan air ke area pertanian tertentu. Lantas, bagaimana prinsip dan cara kerja pompa air pertanian ?
Berikut informasinya.
Pada prinsipnya, pompa air secara umum bekerja dengan cara mentransfer sejumlah volume air lewat ruang suction menuju ruang outlet dengan memanfaatkan impeler. Dengan demikian seluruh ruang udara akan terisi oleh air dan menciptakan tekanan fluida untuk ditarik lewat dasar sumber air menuju lokasi tujuan. Untuk penggunaan mesin pompa air, air yang ada didalam ruang impeler, akan digerakkan menggunakan sebuah motor. Air akan terus mendorong keluar menuju pompa penyaluran selama impeleter tersebut berputar. Cara kerja pompa air pertanian sebenarnya cukup sederhana. Pompa air menarik air dari area yang lebih rendah, biasanya berupa sumur atau air didalam tanah, yang kemudian dihisap untuk dipindahkan ketempat yang lebih tinggi atau dalam pertanian sawah atau lokasi - lokasi tertentu.
Dipasaran, pimpa - pompa air pertanian yang tersedia cenderung telah mengadopsi sistem otomatis. Jadi, terdapat sejumlah sensor khusus yang bekerja pada pipa ataupun saluran air tertentu yang membuat pompa pertanian dapat menyala dan mati secara otomatis sesuai dengan kebutuhan. Saat pompa air pertanian dihidupkan, maka bagian dalam pompa akan berputar dengan maksud membuat perbedaan tekanan. Hal tersebut akan membuat air terhisap naik dan menuju tempat yang diinginkan, dalam hal ini lahan pertanian.
Ketika mesin pompa pertanian aktif, rotor serta baling - baling cenderung aktif berputar. Gerakan akan putaran tersebut aktif berputar. Gerakan putaran tersebut umumnya dibatasi dengan cincin yang mendbuat air terhidsap segera dapat dipindahkan ke area tujuan. Ada dua jenis pompa air yang dapat digunakan sesuai daerah dan kondisi lahan pertanian, yakni :
1. Pompa air Sentrifugal
Pompa air ini biasanya digunakan pada industri dan pabrik atau pada area pertanian yang luas dan sumber airnya cukup sulit. Pompa satu ini memiliki kapasitas hisap dan dorong yang bersar, sehingga mampu memasok air dengan lebih cepat. Memiliki kapasistas yang besar, daya yang diperlukan oleh pompa air sentrifugal untuk bekerja tentulah juga besar. Umumnya ibutuhkan bantuan mesin diesel untuk menggerakkan pompa air jenis ini,.
2. Pompa air irigasi
Untuk pompa air ini biasanya digunakan di area [ertanian yang lahannya dekan dengan sumber air. Fungsi utamanya adalah menaikkan dan mendorong air ke lahan pertanian. Memiliki kapasistas hisap kecil kurang lebih 8m dan daya dorong maksimal 32 m. Pompa ini juga memiliki kapasistas pengaliran maksimum 1100 (L/min) Para petani sering menggunakan pompa jenis ini mengingat pengoprasiannya yang lebih mudah dan bisa dilakukan dengan berpindah - pindah (portable).