Agar penyeprotan pestisida bisa efektif, kita perlu memilih noosle penyemprot yang tepat. Kapan kita boleh menyemprot, dan apa gunanya zat perata-perekat ?
Menyemprotkan pestisida (insektisida, fungisida, herbisida) tidaklah semudah menyemprot pupuk dain. Pada penyemprotan pupuk daun, kita cuma berusaha membasahi permukaan daun tanaman dengan larutan pupuk agar nantinya masuk ke dalam jaringan daun melalui stomata (Mulut daun)
Pada penyemprotan pestisida, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum penyemprotan dilakukan, antara lain yang berhubungan dengan berikut ini :
Nozzle atau muara pancar larutan pada sprayer
Sifat Pestisida yang akan disemprotkan
Perlu tidaknya menambahkan perata - perekat pestisida
Selanjutnya akan kami sajikan penjelasan yang dihimpun dari berbagai perusahaan pestisida yang berlaku bagi insektisida dan fungisida.
1. Memilih nozzle yang sesuai
Nozzle untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida harus dipilih yang mampu menghasilkan pancaran menyebar seperti kerucut terbalik.
hal ini dilakukan agar daerah liputan pestisida bisa luas dan merata. Jenis nozzle yang mampu berbuat demikian disebut cone nozzle. Hal ini berbeda dengan polijet nozzle yang memiliki pancaran yang berbentuk kipas, untuk menyemprotkan herbisida.
Sprayer yang tangkinya terbuat dari logam hanya dapat dipakai untuk menyemprotkan insektisida atau fungisida, tidak untuk herbisida (sebab herbisida dapat merusak logam). Oleh karena itu sprayer ini hanya bisa dipasangi cone nozzle saja. Tetapi sprayer yang tangkinya terbuat dari plastik, selain bisa digunakan untuk menyemprotkan insektisida dan fungisida, juga bisa dipakai untuk menyemprotkan herbisida (herbisida tidak akan merusak plastik). Karena itu ia bisa dipasangi baik cone nozzle, maupun polijet nozzle.
2. Sifat Pestisida
Pestisida mana yang akan disemprotkan, harus kita sesuaikan dengan tujuannya. Bila tujuannya untuk pencegahan, sebaiknya gunakan pestisida sistemik. Karena tipe ini mudah diserap dan diedarkan ke seluruh bagian tanaman.
Sebaiknya bila ingin segera menumpas hama yang mengganas, maka akan lebih efektif bila yang disemmprotkan itu pestisida kontak, yang mampu membunuh secara langsung, begitu ia mengenai serangga.
3. Waktu penyemprotan
Waktu penyemprotan yang baik adalah pada pagi atau sore hari. Disisi lain kita harus memperhatikan kecepatan angin serta kondisi cuaca. Bila hembusan angin kencang, maka hasil semprotan kita akan tidak efektif. Hal tersebut dikarenakan hasil spraying tersebut akan terganggu oleh hembusan angin.
Penyemprotan juga tidak boleh dilakukan setelah hujan turun. Hal tersebut harus dihindari dikarenakan setelah hujan, permukaan daun biasanya masih basah dan licin, sehingga butiran pestisida yang disemprotkan sukar melekat pada daun.
4. Bahan Perata / Perekat
Bila penyemprotan dilakukan pada musim hujan atau pada permukaan daun tanaman berlapus lilin, banyak ditumbuhi bulu - bulu halus, maka pestisida perlu dibubuhi bahan perekat yang akan bertugas memperkokoh daya rekat pestisida pada daun.
Bahan perata-perekat itu misalnya : Citowet, Sandovit, Tenac Sticker,Agral 900 dan Triton CS-7. Cara memakainya cukup dengan menambahkan bahan perata-perekat tersebut pada larutan pestisida yang akan disemprotkan, dosisnya bisa dilihat pada petunjuk pemakaian masing-masing bahan perata-perekat